Jumat, 27 November 2015

ILMU SOSIAL DASAR BAB II

BAB II

PENDUDUK MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN

 

1.      PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN MIGRASI

 

a.      Penduduk dunia dan masalahnya :

Pada awal zaman modern sampai sekarangpenduduk dunia terus meningkat dengan cepat. Hal itu dimungkinkan adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

  1. Pendidikan dan Kesehatan di Negara-negara Berkembang

1.      Pendidikan

Kurangnya sarana pendidikan bagi anak usia sekolah disebabkan oleh kemiskinan, terikat kerja dalam rumah tangga, kekurangan bangunan sekolah dan pengajar, tidak memiliki sekolah dasar.

2.      Kesehatan

Penduduk usia muda di negara berkembang adalah yang paling banyak mengalami gangguan kesehatan.

3.      Perhatian Para Negarawan dan Ilmuan Terhadap Masalah Penduduk Dunia

Para negarawan dan ilmuwan terwujud dengan dibentuknya kelompok Roma/ Club of Rome yang diketuai oleh Dr. Dennis L Meadow dari Massachusetts Institute of Technology/ MIT, yang mengadakan studi internasional tentang batas-batas akhir pertumbuhan dunia ( The Limit to Growth) mempelajari tentang 5 unsur dominan yaitu:

-          Penduduk makin bertambah

-          Pesatnya industrialisasi

-          Produk pertanian

-          Makin habis sumber-sumber alam yang tak tergantikan

-          Makin rusak alam lingkungan

4.      Interaksi eksponensial dari lima variabel yang dominan

Kelima variabel yang dominan membuktikan saling mempengaruhi satu sama lain. Penduduk bertambah, kebutuhan sandang,pangan dan papan harus bertambah. Peningkatan produksi pangan akan berkain dengan penyediaan lahan dan tata air teknis yang memadai, disamping modal yang cukup.

  1. Usaha Mengatasi Masalah Penduduk Dunia

untuk mencapai suatu ekosistem penduduk dunia yang stabil, diperlukan langkah-langkah sebagai berikut :

1.      Penduduk diseimbangkan

2.      Konsumsi sumber alam dan pembangkitan polusi arus dikurangi

3.      Penyelenggaraan pendidikan dan pengadaan fasilitas kesehatan

4.      Peningkatan produksi bahan pangan

5.      Penyuburan dan perlindungan tanah untuk mencegah erosi.

  1. Masalah Penduduk Indonesia

Beberapa masalah kependudukan yang disebabkan karena:

1)      Rapat penduduk

adalah perbandingan antara jumlah orang dengan tanah yang didiami/ diolah dalam satuan luas. Satuan luas daeral rura/ desa adalah hektare (kilometer persegi), sedangkan untuk daerah urban/ kota adalah meter persegi. Kegunaan mengetahui rapat penduduk adalah :

a.       Mengetahui ada atau tidaknya gejala over polpulation

b.      Mengetahui pusat-pusat agglomenrasi/ pengelompokan penduduk

c.       Untuk mengetahui penyebaran dan pusat-pusat kegiatan ekonomi maupun pusat budaya.

2)      Penyebaran penduduk yang tidak merata

menyebabkan terjadi kelebihan dan kekurangan penduduk. Pada beberapa wilayah hal itu dipengaruhi oleh lokasi, iklim, sumber alam, transportasi.

3)      Kelebihan dan Kekurangan Penduduk

Kelebihan penduduk menyebabkan banyaknya pengangguran dan meningkatnya tingkat kriminalitas. Sedangkan kekurangan penduduk menyebabkan kurangnya tenaga kerja.

4)      Masalah Peduduk pada Negara Berkembang

a.       Masalah kelebihan penduduk

b.      Masalah tingkat pendidikan masyarakat yang relatif rendah

5)      Masalah Pendapatan atau Produksi Perkapita dan Tinggi Pertumbuhan Penduduk.

6)      Kebijaksanaan Kependudukan

Maksud diadakan Kebijaksanaan kependudukan adalah untuk dapat lebih tercapainya kesejahteraan masyarakat/penduduk.

Usaha-usaha mengimbangi jumlah penduduk:

a.       Preservasi, yaitu perbaikan kualitas dan kuantitas hasil bumi

b.      Restorasi, pemeliharaan sumber-sumber biotik dengan mencegah penyakit tanaman dan hewan.

c.       Benefisiasi, memelihara kelangsungan fungsi sumber-sumber alam.

d.      Reklamasi, penambahan hasil pertanian dengan mengubah tanah improduktif menjadi produktif.

7)      Usaha-usaha yang dilakuakan kebijaksanaan kependudukan:

1.      Usaha Ekstenfikasi dan Intensifikasi pertanian

a.       Ekstensifikasi pertanian, yaitu memperluas arela pertanian dengan forest clearing

b.      Intensifikasi pertanian yaitu, pemupukan, pengairan, bibit unggul, terasering, rotasi tanaman dan lain-lain. Intensifikasi dilakuakan pada daerah yang tidak memungkinkan terjangkaunya perluasan pertanian. Contoh di Jawa, Madura dan Bali.

2.      Transmigrasi, pemindahan penduduk dari daerah padat ke daerah yang tidak atau kurang padat.

3.      Penyebaran industrialisasi, yaitu pembangunan industri yang menyebar keseluruh wilayah Indonesia/ desentralisasi industri sehingga mendorong pembangunan masing-masing daerah.

4.      Keluarga berencana

Tujuannya adalah untuk

-          meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama ibu dan anak

-          mengurangi laju pertambahan penduduk sehingga seimbang antara jumlah penduduk dengan produksi nasional.

Usaha KB meliputi:

-          menjarangkan kelahiran,

-          pengobatan kemandulan,

-          nasihat perkawinan.

5.      Pendidikan kependudukan, yaitu memperluas pendidikan baik formal maupun non formal dengan memanfaatkan  secara efisien dan efektif semua jenis komunkasi dan mass media yang ada. Tujuannya adalah mengubah cara berpikir dari tradisional statis menuju cara berpikir yang rasional dinamis.

  1. Migrasi

Migrasi adalah perpindahan penduduk yang melintasi batas administrasi misal kelurahan, kabupaten, kota, negara. Teori migrasi :

1)      Teori gravitasi

Revenstein, hukum-hukumnya adalah:

a.       Semakin jauh jarak, semakin berkurang volume migran

b.      Setiap arus migran yang benar akan menimbulkan arus baliksebagai gantinya.

c.       Perbedaan desa dengan kota yang menyebabkan timbulnya migrasi

d.      Wanita cenderung bermigrasi ke daerah-daerah yang dekat letaknya

e.       Kemajuan teknologi akan mengakibatkan intensitas migrasi

f.       Motif utama migrasi adalah ekonomi

 

 

2)      Teori dorong tarik (push-pull theory)

Everret S. Lee-1966, mengemukakan 4 faktor yang berpengaruh pada seseorang untuk bermigrasi

a.      Faktor-faktor yang terdapat di daerah asal

b.      Faktor-faktor yang terdapat di daerah tujuan

c.       Faktor-faktor rintangan

d.      Faktor pribadi

Menurut lokasi perpindahan, migrasi dapat digolongkan, yakni:

-          Antar negara

-          Antar daerah

Perpindahan penduduk dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu

-          Alasan ekonomi

-          Alasan politik

-          Alasan agama

 

  1. PEMBAGIAN KERJA DALAM MASYARAKAT

 

Masalah utama pembagian kerja dalam masyarakat adalah kurangnya kesempatan kerja. Dikarenakan laju pertumbuhan penduduk yang pesat dan lambatnya perkembangan dalam bidang pertanian karena perekonomian Indonesia sebagian besar masi bergantung pada sektor pertanian.

Masalah kesempatan kerja tidak dapat dipisahkan dari pembangunan bidang lain, sehingga dalam pemecahannya harus dikaitkan dengan melihat latar belakang semua bidang yang melingkupinya. Oleh karena itu, hambatan perluasan hambatan kerja ini harus dikaitkan dengan ketimpangan struktur kependudukan dan ekonomi pada masa lampau.

Ketimpangan-ketimpangan yang mempengaruhi usaha perluasan tenaga kerja adalah:

1)      Pola pemukiman penduduk antara pulau jawa dan luar jawa

2)      Ketimpangan pembangunan antar daerah

3)      Ketidakserasian laju pembangunan daerah kota dan pedesaan

4)      Kurang berkembangnya informasi pasar tenaga kerja, sehingga terjadi kesenjangan permintaan dan penawaran kerja.

5)      Kurang terdapatnya penyesuaian antara program pendidikan dengan arah pembangunan

6)      Ketimpangan koordinasi dalam pemilikan investasi padat modal dan padat karya

7)      Ketimpangan tingkat produktivitas antara sektor pertanian dan non pertanian

8)      Kekurangserasian perkembangan antara sektor formal dan non formal

9)      Masalah pengangguran terbuka dan pengangguran terselubung.

 

  1.  PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN

 

Kebudayaan (sansekerta=budhayah, bentuk jamak dari budhi/ akal) yaitu hasil budi atau akal manusia untuk mencapai kesempurnaan hidup. Kebudayaan menurut E.B.Tayor dalam buku “Primitive culture” adalah komplikasi atau jalinan keseluruhan yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keagamaan, hukum, adat istiadat serta kenyataan dan kebiasaan lain yang dilakuakan manusia sebagai anggota masyarakat.

Kebudayaan material, adalah hasil cipta, karsa, yamg berwujud benda-benda atau barang-barang atau alat-alat pengolahan alam. Misalnya gedung, pabrik, jalan, rumah, alat komunikasi, hiburan, mesin dan lain-lain.

Kebudayaan non material, haisl cipta karsa yang berwujud kebiasaan-kebiasan/

adat istiadat, kesusilaan, ilmu pengetahuan, keyakinan, keagamaan dan lain-lain.

 

  1. Hubungan manusia dan kebudayaan

Dari sudut pandang antropologi manusia dapat ditinjau dari dua segi yaitu :

-          Manusia sebagai makhluk biologi yaitu manusia dipelajari dalam ilmu biologi /anatomi

-          Manusia sebagai makhluk sosio budaya, yaitu menyelidiki seluruh cara hidup manusia, bagaimana manusia dengan akal budinya dan struktur fisiknya dalam mengubah lingkungan berdasarkan pengalamannya. Juga memahami dan melukiskan kebudayaan yang terdapat dalam masyarakat manusia.

  1. Hubungan Masyarakat dan Kebudayaan

Kebudayaan tak mungkin timbul tanpa adanya masyarakat dan ekstensi masyarakat itu hanya dapat dimungkinkan oleh adanya kebudayaan. Jadi erat sekali hubungan masyarakat dengan kebudayaan.

  1. Hubungan manusia, masyarakat dan kebudayaan

Dari uraian diatas maka ternyata masyarakat dan kebudayaan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam artinya yabg utuh. Sementara masyarakat tidak dapat dipisahkan daripada manusia sebab hanya manusia lah yang hidup bermasyarakat.

Wujud kebudayaan menurut Koenjtaraningrat :

1.      Ide, gagasan, nilai-nilai, norma, peraturan

Sifatnya abstrak tak dapat diraba dan letaknya hanya ada dikepala kita masing- masing.

2.      Kelakuan berpola manusia dalam masyarakat

Misalnya kegiatan berinteraksi, berhubungan, bergaul satu sama lain. Kegiatan tersebut berpola berdasarkan adat istiadat.

3.      Hasil karya manusia, merupakan wujud yang paling kongkrit dapat dilihat, diraba, dirasakan.

Dari ketiga wujud kebudayaan tersebut dapat dirinci menjadi 7 unsur kebudayaan ;

1)      Sistem religi dan upacara keagamaan

2)      Sistem organisasi kemasyarakatan

3)      Sistem pengetahuan

4)      Bahasa

5)      Kesenian

6)      Sistem mata pencaharian hidup

7)      Sistem teknologi dan peralatan

 

  1.  PRANATA-PRANATA DAN INSTITUSIONALISASI

Pranata sosial dalam istilah Indonesia adalahdianggap sebagai pengatur perkelakuan masyarakat.

a.      Proses pertumbuhan lembaga kemasyarakatan

Norma-norma tersebut mempunyai kekuatan mengikat yang berbeda-beda, untuk dapat membedakannya maka dikenal empat pengertian norma :

1.      Cara / Usage

Merupakan suatu perbuatan individu dengan individu lainnya dalam hubungan bermasyarakat. Mempunyai kekuatan mengikat lemah karena penyimpangan terhadapnya tidak mengakibatkan hukuman yang berat, tetapi hanya sekedar celaan saja.

2.      Kebiasaan (folkways)

Adalah perbuatan yang dilakukan berulang-ulang dan mempunyai kekuatan mengikat yang lebih besar dinading usage. Pelanggaran dari kebiasan ini akan mengakibatkan orang dianggap menyimpang dari kebiasaan umum dalam masyarakat.

3.      Tata kelakuan / Mores

Menurut Mac. Iver & H. Page tata kelakuan adalah kebiasaan-kebiasaan yang ada dalam masyarakat yang diterima sebagai nama-nama pengatur dalam masyarakat itu. Tata kelakuan merupakan diibaratkan sebagai alat pengawas, pemaksa untuk melarang sesuatu kepada anggota masyarakat supaya menyesuaikan perbuatan-perbuatan dengan tata kelakuan tersebut. Tata kelakuan berfungsi untuk :

a. Memberikan batas-batas pada kelakuan individu

b. Mengidentifikasi individu dengan kelompoknya

c. Menjaga solidaritas antara anggota-anggota masyarakat.

4.      Adat kebiasaan / Custom

Terjadi dari tata kelakuan yang kuat integrasinya dengan pola perikelakuan masyarakat. Mempunyai sanksi berat bagi anggota masyarakat yang melanggar adat kebiasaan ini

b.      Pranata sosial dan pernanannya

Bilamana manusia menciptakan asosiasi maka mereka juga menciptakan peraturan-peraturan untuk mengaturpelaksanaannya. Bentuk aturan inilah yang disebut intuisi contohnya:

-          Keluarga, mempunyai institusi khusus yaitu perkawinan, warisan dll.

-          Negara, mempunyai institusi khusus yaitu bentuk pemerintahan (parlementer,

            presidensial), prosedur perundang-undangan.

-          Serikat buruh, mempunyai institusi atau lembaga khusus seperti pemogokan, persetujuan kolektif dll.

Macam-macam intuisi sosial / pranata

1)    Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan kehidupan kekerabatan/ kinship atau Domestik Institution. Contoh: perkawinan, pengasuhan anak dll.

2)    Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mata pencaharian hidup ( Economic Institution). Contoh: pertanian, peternakan, perburuhan, industri.

3)    Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan ilmiah manusia (Scientific Institution). Contoh penelitian, pendidikan ilmiah dll.

4)    Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan pendidikan ( Educational Institution). Contoh sistem pendidikan TK, SD, SMP, SMA, Pesantren dll.

5)    Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan rekreasi dan menyatakan rasa indah (aesthetiand recreational institution). Contoh: seni rupa, seni suara dll.

6)    Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan Tuhan ( Religius Institution). Contoh: masjid, gereja, keduri dll.

7)    Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mengatur kehidupan berkelompok atau bernegara (Political Insitution). Contoh pemerintahan, demokrasi.

8)    Pranata yang bertujuan mengurus kebutuhan jasmaniah mausia (Cosmetic Institution). Contoh: pemeliharaan kecantikan, kesehatan dll.

 

c.       Institusionalisasi / Perlembagaan

Merupakan proses perkembangan dari lembaga-lembaga/ institusi/ pranata.

Suatu perkumpulan baru dinyatakan sebagai inuiti bia di dalamya ada unsur-unsur sistem sosial yag teratur, seperti yang dikemukakan oleh Loomis (1960) sebagai berikut :

1)      Kepercayaan

2)      Sentimen

3)      Tujuan

4)      Norma

5)      Kedudukan  

6)      Rangking

7)      Power 

8)      Sanksi

9)      Fasilitas.

Sedangkan dilihat dari prosesnya, ialah suatu bentuk aktivitas-aktivitas yang meliputi :

1)      Adanya komunikasi

2)      Adanya pemeliharaan batas-batas

3)      Adanya hubungan sistem

4)      Adanya sosialisasi

5)      Adanya kontrol sosial

6)      Adanya intitusionalisasi